Zarsiati Zar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Nasib Pendidikan Yang Akan Datang, Seperti Apa ? (Part 2 )

(Tantangan Menulis Hari Ke-44)

Di tengah pelaksanaan PSBB dan masih maraknya wabah Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia, muncul skenario new normal. Istilah ini diwacanakan oleh pemerintah pusat. Masyarakat harus mau menjalani kehidupan dengan tatanan yang baru agar tetap produktif dan siap berdamai dengan Covid-19. Respon pun bermunculan baik yang pro maupun kontra terhadap wacana tersebut.

Dalam sektor pendidikan, sebelum adanya wacana new normal, topik terkait pembukaan sekolah kembali menjadi trending topik dalam masyarakat dan masih bergulir sampai sekarang. Hal ini karena tahun ajaran 2019/2020 sudah mendekati berakhir sehingga masyarakat menantikan keputusan kapan dan bagaimana pelaksanaan pendidikan pada waktu mendatang. Sempat beredar rumor atau pemberitaan bahwa sekolah akan dibuka pada awal bulan Juli. Menteri Kementerian pendidikan RI, Nadiem Makarin, menegaskan bahwa berita itu tidak benar dan menyatakan bahwa keputusan untuk membuka sekolah kembali ditentukan berdasarkan pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bukan ditetapkan secara sepihak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menanggapi rumor ini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, mengemukakan bahwa sebaiknya tidak tergesa-gesa untuk pembukaan sekolah kembali karena banyak faktor kompleks yang dharus dipikirkan masak-masak. Kesehatan dan keselamatan anak lebih penting untuk diperhatikan.

Dalam wacana era new normal. pemerintah masih membahas dan mengkaji pedoman dan aturan baru penyelenggaraan new normal dalam pendidikan. Meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah menetapkan jadwal tahun ajaran baru tahun 2020/2021 yakni pada 13 Juli 2020 bukan berarti sekolah dibuka kembali. Tiga skenario tahun ajaran baru di tengah pandemi virus Corona di Indonesia sudah disiapkan. Masyarakat tinggal menunggu skenario mana yang akan diberikan. Bersiap diri lebih baik. tidak sedikit sekolah yang sudah mulai berbenah menyiapkan diri agar new normal dapat berjalan dengan baik.

Di sisi lain, Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI) menyampaikan ketidaksetujuan pembukaan sekolah kembali. Anak anak memiliki resiko besar terlebih pasien anak cukup tinggi. Keselamatan anak-anak lebih penting. Demikian halnya dengan orangtua siswa, banyak dari mereka yang tidak setuju dengan penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.

Sebagai pendidik, saya termasuk yang tidak setuju apabila peserta didik kembali belajar di sekolah dalam waktu dekat ini. Bukan berarti pesimis tetapi rasa kwatir terhadap kedisiplinan peserta didik dalam mematuhi protokol kesehatan. Selain itu menyangkut keadaan ekonomi orang tua, tidak semua kondisi orang tua pada posisi pulih perekonomiannya. Kembali ke sekolah berarti orang tua kembali mengantar putra-putrinya, kembali memfasilitasi ongkos dan uang saku mereka.

Semoga segala sesuatunya semakin membaik.

(Selesai)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

makin keren, inspiratif, dan semoga tulisan ini bermanfaat untuk banyak orang.

07 Jun
Balas

Terimakasih . Motivator yang luarbiasa. Salam santun

07 Jun

Mantap bu, keren tulisannya. Memberikan manfaat bagi kita semua. Sukses selalu

07 Jun
Balas

Terimakasih bu . Belajar bu

07 Jun

Mantul. bun tulisannya. Salam sukses dan sehat sll

07 Jun
Balas

Terimakasih bun. Salam santun

07 Jun



search

New Post